Rahasia Pemberdayaan Berkelanjutan KBA Alue Naga

“Ya Allah, Tuhanku, betapa pedih perjuangan kami mencari tiram. Kelak jangan sampai anak cucu kami merasakan penderitaan serupa,” kenang Kak Lia saat menceritakan doa yang pernah dia panjatkan ketika meraba-raba, mencari cangkang tiram, sembari berendam di perairan Desa Alue Naga. Kedua matanya berembun saat mengenang perjuangannya sebagai seorang perempuan yang mencari nafkah di wilayah pesisir lautan Kota Banda Aceh. Aku terbungkam saat mendengarkan pengakuannya yang begitu tiba-tiba. Lantas sepersekian detik memberikan jeda baginya untuk mengenang kembali perjuangan yang telah berhasil dia lalui.

 Lokasi Budidaya Tiram Kampung Berseri Astra Alue Naga
 

Yulia, yang akrab disapa Kak Lia merupakan warga Kampung Alue Naga yang sudah belasan tahun berprofesi sebagai pencari tiram. Sejak awal bertemu dan bercengkerama, perempuan paruh baya yang ceriwis dan memiliki senyum manis itu terus bercerita dengan ceria. Tentang keberhasilan keramba tiramnya, terkait anaknya yang melanjutkan sekolah dan mendapatkan beasiswa, mengenai sertifikat profesi yang menjadikannya diundang secara resmi sebagai pelatih pengelolaan hasil tiram. Hingga mengenai kemeriahan tamu dari luar negeri dan daerah yang kerap mengunjungi rumahnya untuk melakukan studi banding pembudidayaan tiram. Profesi yang terus secara tekun dia lakoni bersama sang suami, Bang Kandar. Buah hasil kesabaran mereka belajar selama menerima pelatihan pemberdayaan budidaya tiram dari program Kampung Berseri Astra (KBA) Alue Naga.

Roadshow Anugerah Pewarta Astra 2023 Aceh

Jika permainan takdir itu benar adanya, maka pergelaran Roadshow Anugerah Pewarta Astra yang digelar pada Sabtu, 19 Agustus 2023, di Maha Corner Café menjadi simpul utama pengumpulan pecahan-pecahan puzzle cerita menjadi mozaik. Dalam acara tersebut, aku tak hanya mendapatkan kesempatan bertemu, mendengarkan, dan berdiskusi langsung dengan  Bapak Ichsan Rusydi, Pemenang Satu Indonesia Awards 2016 sekaligus penggagas konsep Kampung Berseri Astra (KBA) Alue Naga pada 2017. Melalui beliau pula, aku mendapatkan kesempatan mengunjungi penerima manfaat program KBA Alue Naga dan mendengarkan langsung kumpulan kisah inspiratif lainnya dari Kak Lia sekeluarga. Aku tak tahu harus terharu atau bergembira dengan segudang kebetulan yang sungguh mengesankan ini.

Bersama Keluarga Kak Lia, Penerima Manfaat Program KBA Alue Naga



Teringat kembali petuah yang kerap dikatakan orang bijak bahwa sungguh tidak mudah mengubah kebiasaan dan kondisi sosial masyarakat yang sudah terbentuk puluhan hingga ratusan tahun lamanya. Namun stigma ini seakan dipatahkan melalui kehadiran KBA Alue Naga. Benar bahwa tidak mudah mengubah kebiasaan masyarakat yang semula bertahan hidup dengan mencari tiram dan kini mereka justru diajak untuk membudidayakannya.

Terlepas dari berkali-kali ditolak bahkan dijahili warga akan idenya untuk bergotong royong membangun keramba budidaya tiram, Bapak Ichsan bersama timnya tak kunjung jera. Bukannya menyerah, mereka justru mengajak multipemangku kepentingan (multistakeholder) mengaplikasikan berbagai variasi program dengan tujuan serupa dalam proses menyukseskan KBA Alue Naga.

Masih terngiang kalimat sederhana Bapak Ichsan yang menghujam lubuk hatiku kala itu. “Bagi saya, yang kita lakukan itu masih kecil sekali. Tidak ada apa-apanya. Cuma yang menjadikannya istimewaan karena konsep kita ‘memanusiakan manusia’.” 

Diskusi terkait KBA Alue Naga bersama Bapak Ichsan Rusydi

 Kampung Berseri Astra Alue Naga menjadi istimewa karena dalam proses pembentukannya ketiga sosok kunci pemberdayaan desa hadir di sana yakni pemerintah, kampus, dan masyarakat. KBA Alue Naga menjadi istimewa karena ada hal-hal yang nyaris mustahil untuk diubah justru terwujud walau tak mudah; perubahan pola pikir dan perilaku sosial masyarakatnya. KBA Alue Naga menjadi istimewa karena walau sudah bertahun lamanya program ini dihadirkan, akan tetapi masih terus ada program-program lainnya yang terus membersamai visi dan misi KBA Alue Naga sebelumnya. Dan KBA Alue Naga ini menjadi istimewa karena setelah melampaui setengah dasawarsa, masyarakat desa masih dengan gempita mengenal ASTRA.[]

Hasil Panen Budidaya Tiram Kampung Berseri Astra Alue Naga

 

#SemangatUntukHariIniDanMasaDepanIndonesia  #KitaSATUIndonesia #RoadShowLFAAPA2023Aceh

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rahasia Pemberdayaan Berkelanjutan KBA Alue Naga"

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya!
Besok-besok mampir lagi ya!


(Komentar Anda akan dikurasi terlebih dahulu oleh admin)