Aplikasi MyJNE: 5 Masalah Teratasi dalam 1 Solusi

Barang kiriman saja aku pantau 24 jam dengan  Aplikasi MyJNE.
Apa lagi kamu !


"Dunia kini hanya sebesar genggaman tangan", istilah tersebut menjadi masif di kalangan penduduk bumi zaman ini. Zaman globalisasi yang mengharuskan kita untuk berpikir dan bertindak secara cepat dan tepat. Zaman yang mengubah teritorial daerah-daerah pada suatu negara hanya berbatas layar di dalam genggaman tangan saja. 

Tuntutan teknologi pada zaman serba canggih inilah yang dibaca secara cerdas oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik PT Tiki JNE. JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) ini didirikan pertama kali sekitar 26 tahun silam oleh putra asli Indonesia asal Bangka Belitung, Soeprapto Suparno. JNE hadir untuk menjembatani komunikasi dan transaksi. Keseriusan perusahaan ini semakin terbukti dengan peluncuran Aplikasi MyJNE baru-baru ini. Kemudahan dan kepercayaan dalam suatu transaksi harus disatupaketkan, itulah kesan pertama yang saya tangkap ketika sekilas menilik deskripsi dari fungsi Aplikasi MyJNE ini.


Keberadaan Aplikasi MyJNE sepenuhnya saya ketahui baru-baru ini, padahal jasa JNE sudah kerap saya gunakan jauh-jauh hari. Ajang KOPDAR JNE-lah yang mempertemukan kami. KOPDAR (Kopi Darat) merupakan istilah keren untuk pertemuan nyata para blogger di dunia maya. Awalnya saya tidak tahu-menahu akan istilah ini. Maklum, bagi kami orang Aceh, pertemuan dan diskusi cukup diistilahkan dengan Ngopi

Setelah pertemuan KOPDAR JNE selesai, Aplikasi MyJNE membuat saya semakin penasaran. Antara yakin tak yakin, dengan RAM dan memory yang tersedia seadanya, saya melakukan instalasi aplikasi tersebut di dalam smartphone tua kesayangan saya yang telah hidup bersama sekitar 7 tahun lamanya. Besar memory yang diperlukan untuk aplikasi ini hanyalah 7,21 MB, setara dengan sebuah file lagu mp3 berdurasikan 5 menitan saja, hati saya bersorak-sorai gembira. 

Setelah berhasil melakukan instalasi aplikasi, sebuah ikon apik bertengger cantik di laman smartphone kesayangan. Warna merah membahana dengan senyum manis petugas JNE di dalamnya semakin mempercantik tampilan ikon tersebut. Nah, kini saatnya uji coba. Saya membuka dan bersiap untuk mengubrak-abrik semua fitur Aplikasi MyJNE yang tersedia. Seperti biasa, penyakit penasaran saya bisa kambuh kapan saja.



Lalu saya mengambil buku agenda di dalam goodie bag, pemberian JNE saat ikut KOPDAR di Banda Aceh sebelumnya, guna mendata segala hal yang saya rasa penting selama proses uji coba Aplikasi MyJNE. Namun tanpa sadar, saya justru menemukan hadiah lainnya, sebuah gantungan kunci JNE, yang terselip bersamaan buku agenda. "JNE, Connecting Happiness", begitu isi tulisannya. Slogan ini membuat saya jatuh hati seketika. Mungkin akan ada yang menganggap saya berlebihan karena slogan sesederhana itu saja membuat saya terpana. Pasalnya, slogan ini merefleksikan kenangan yang saya alami sendiri. Pada kenyataanya, pekerjaan menghubungkan kebahagiaan tidaklah semudah dan seremeh itu. Beginilah kira-kira sekilas kisah yang harus saya beritahu. 


Beberapa waktu yang lalu, adik saya yang sedang merantau untuk menuntut ilmu di luar daerah menghubungi dan mengabari bahwa dia sangat rindu masakan rumah. Sambil bercanda saya meledeki, bagaimana bisa seorang sarjana tataboga yang seharusnya ahli dalam hal memasak-masak mengalami hal remeh-temeh semacam ini. "Belanja sesukamu dan masaklah, uang belanja akan segera kakak transfer", pesanku santai hari itu. "Bahan masakan Aceh sangat sulit didapatkan di sini", paparnya. Alih-alih menyelesaikan masalah, saya justru membuat sang adik kecewa. Ternyata uang sama sekali bukanlah solusi menggembirakan baginya. Bagaimana ini? saya ikut bingung juga. Akhirnya saya memutuskan untuk mengirim bahan makanan setengah jadi yang dapat dia olah sendiri.


Syukur nomor resi kiriman belum hilang, akhirnya saya mencoba mencari tahu detail pengiriman melalui Aplikasi MyJNE yang baru selesai diinstalasi. Berikut tampilan detil informasinya kira-kira. Wah, andai saya tahu lebih awal mengenai Aplikasi MyJNE ini pasti lebih menyenangkan rasanya, pikir saya memendam sedikit duka karena keterlambatan informasi yang saya ketahui.    

Keesokan harinya, sang adik mengabari bahwa ia senang sekali. Pasalnya, paket pesanannya telah tiba hanya dalam kurun waktu satu hari. Beberapa waktu kemudian, dia mengunggah hasil olahan bahan makanan yang saya kirimkan sebelumnya di akun sosial media miliknya. Ikan keumamah alias ikan kayu, itu menu utama yang dia idam-idam sejak beberapa waktu lalu. Saya juga merasa puas dengan kegembiraaannya. Pilihan pakek YES (Yakin Esok Sampai) dari JNE sangat tidak mengecewakan sang adik dan saya.



Cerita punya cerita, paket YES tersebut saya pilih berdasarkan hasil konsultasi dengan salah satu petugas JNE cabang Banda Aceh kala itu. Saya sama sekali tidak tahu masalah harga dan jenis layanan kiriman lainnya yang tersedia. Hal ini disebabkan karena saya lebih kerap menerima paket dari pada mengirimkannya. Wah, ketahuan deh, saya gemar berbelanja. 

Nah, selain menyediakan layanan pengecekan status kiriman, Aplikasi MyJNE juga dilengkapi dengan informasi tarif untuk paket pengiriman JNE yang dapat dikirim ke 5000 titik layanan di seluruh wilayah Indonesia. Terdapat 4 jenis tarif paket yang tersedia di dalam aplikasi tersebut yaitu pertama, paket OKE (Ongkos Kirim Ekonomis) yang memberikan layanan kiriman untuk paket ukuran besar atau berat. Layanan ekonomis ini biasanya memanfaatkan jasa tranportasi cargo udara dan angkutan darat. Kedua, paket REG (Regular) yakni layanan pengiriman yang menjanjikan paket sampai ke tempat tujuan dalam kurun waktu 2-3 hari. Ketiga, paket SPS (Super Speed Service) adalah jenis layanan yang menjamin barang atau dokumen tiba ke wilayah tujuan pada hari yang sama, dengan syarat barang harus dititipkan ke kantor JNE sebelum pukul 11.00 pagi, namun tidak semua kota tujuan memiliki layanan ini. Adapun yang terakhir adalah paket YES (Yakin Esok Sampai), ini merupakan paket yang saya gunakan untuk mengirim bahan makanan untuk sang adik di perantauan. 


Namun amat disayangkan, sebelum mengikuti KOPDAR bersama JNE saya tidak mendapatkan informasi mengenai paket khusus pengiriman makanan yang disediakan oleh JNE. Ah, lagi-lagi saya telat selangkah, semoga melalui tulisan ini sobat tidak terlambat mengetahui. Terutama bagi kamu-kamu anak rantau, ini paket yang sangat berharga yang wajib untuk dicoba. 


  Sumber: PESONA JNE Official Facebook Account 

Kabarnya, paket pengiriman jenis ini dinamakan PESONA (Pesanan Oleh-oleh Nusantara). Walau terkesan sederhana, sekejap saya sempat berpikir, siapa otak kreatif di balik nama-nama keren paket-paket layanan yang disediakan oleh pihak JNE ini. Ah, rasa penasaran saya kumat lagi. Namun sayangnya, tidak seperti layanan kiriman paket OKE, REG, SPS dan YES, paket layanan PESONA belum memiliki keterangan harga di dalam Aplikasi MyJNE sendiri. Hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh sensitifnya makanan daerah Indonesia yang cenderung basah sehingga tidak dapat dilakukan penyamarataan layanan layaknya barang-barang kiriman lainnya.  




Aplikasi MyJNE juga dilengkapi dengan fitur JNE Nearby. Fitur tersebut dapat kita gunakan untuk melacak lokasi JNE terdekat di sekitar kita. Sebelum menggunakan fitur ini, kita harus memastikan bahwa layanan GPS smartphone dalam kondisi aktif. Beberapa hari yang lalu saya mencoba layanan JNE Nearby ini. Wah, walau menetap di penghujung Indonesia, keberadaan saya tetap terdeteksi di peta digital melalui ikon manusia berwarna biru. Kemudian saya juga dapat menemukan lokasi kantor JNE terdekat di kawasan saya berada. Secara keseluruhan tampilan JNE Nearby ini cukup menarik, namun jika saya diberikan kesempatan untuk melakukan improvisasi satu hal saja dari fitur ini maka saya akan menambahkan logo pop up yang muncul secara otomatis di atas setiap titik lokasi kantor JNE di sekitar kota kawasan saya berada. Kemudian, pada logo pop up tersebut akan saya sediakan tampilan tersembunyi yang berisi keterangan alamat lengkap dan nomor kontak dari setiap lokasi kantor JNE terdekat.   


Selain solusi layanan untuk melacak barang pesanan, keterangan tarif kiriman dan keberadaan lokasi kantor JNE sekitar, Aplikasi MyJNE ini juga menyematkan layanan My COD yang cukup menarik menurut saya pribadi. Bukan karena saya gemar berbelanja online sehingga COD saya artikan sebagai Cash On Delivery. Namun My COD pada Aplikasi MyJNE ini berarti Cash On Digital. Fitur ini memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk melakukan transaksi secara mudah dan aman, seperti rekening bersama. Fungsi fitur ini semakin lengkap dengan adanya fitur pendukung dari My COD Wallet yang berfungsi sebagai wadah penyimpanan uang yang bisa digunakan sewaktu-waktu jika diperlukan. 


Tidak seperti tiga layanan sebelumnya yang memberikan kebebasan penggunaan tanpa pendaftaran, layanan My COD dan My COD Wallet menuntut registrasi. Maklum saja, ini demi keamanan uang kita bersama. Untuk melakukan registrasi, mula-mula kita akan memilih tombol sign up dan mengisi beberapa keterangan seperti nama, alamat email, nomor telepon dan kata kunci. Setelah semua terisi maka kita akan kembali menekan tombol sign up untuk mengakhiri proses registrasi. Kemudian  akan muncul pemberitahuan untuk mengecek email yang berisi link konfirmasi. Setelah semua proses selesai, maka kita bisa menggunakan layanan yang disediakan di laman ini. 


Untuk menggunakan layanan, mula-mula kita memasukkan nomor telepon dan kata kunci yang telah terdaftarkan sebelumnya dan memilih tombol sign inTerdapat 2 laman layanan yang disediakan oleh My COD yakni MY SHOP yang dapat digunakan oleh para pengusaha UKM dan para pembisnis online serta MY ORDER yang bisa digunakan oleh para pembeli dan pelanggan. Adapun fungsi utama dari fitur My COD adalah untuk membangun rasa percaya antara pembeli dan pedagang di dunia maya. Dengan kata lain, sang pedagang tidak akan menerima uang jika barang dagangannya belum diterima pelanggan. Hal ini akan sangat membantu meningkatkan rasa percaya para konsumen belanja online dan juga membantu para UKM untuk meningkatkan brand dagangan mereka di kalangan masyarakat Indonesia.  


Layaknya layanan 2in1, jika fitur My COD sudah teregistrasi, fitur layanan My COD Wallet langsung terbuka sendiri. Isi dari fitur My COD Wallet ini lebih asyik lagi. Dari kolom nama sampai nomor akun bank sudah tertata rapi. Bahkan nama dan foto toko virtual yang akan kita miliki dapat dimodifikasi sesuka hati. 


Andai saja semua para penggiat UKM mengetahui keberadaan layanan Aplikasi MyJNE ini dan paham cara menggunakannya dengan benar, tentu terdapat peluang yang besar bagi mereka untuk meraih hati pelanggan di berbagai wilayah negeri ini. Promosi dan transaksi para penggiat UKM harus mengalami modernisasi agar kelak usaha tidak mati. Jika tak ingin pangsa pasar Indonesia dikuasai negeri lainnya maka UKM di seluruh negeri harus aktif dan mandiri. Kamu mau tetap diam saja? Jangan sampai MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) menjadi momen gigit jari anak negeri. Ayo sama-sama kita giatkan penggunaan Aplikasi MyJNE ini dan mari taburkan cinta kita untuk kebangkitan perekonomian negeri Indonesia. 



                      Sumber: JNE Official Youtube Account

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Aplikasi MyJNE: 5 Masalah Teratasi dalam 1 Solusi"

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya!
Besok-besok mampir lagi ya!


(Komentar Anda akan dikurasi terlebih dahulu oleh admin)