13 Tempat Wisata Wajib Kota Sabang


Hallo… jumpa lagi kita. Pada tulisan kali ini, saya akan membahas tentang beberapa tempat wisata keren yang wajib dikunjungi selama berwisata di Sabang. Terdapat banyak tempat yang bisa kita kunjungi selama di Sabang seperti Kilometer 0 Indonesia, Iboih, Gapang, Anoi Itam, Air Terjun, Gua Sarang, Tanjakan Seribu, Pasir Putih, Air Panas, Gunung berapi dan sebagainya. Namun, kali ini saya hanya akan membahas tempat-tempat yang sudah pernah saya kunjungi beserta pengalaman saya saat mengunjungi tempat-tempat tersebut. 


1.  Cot Seuke dan Jalan Berliku


Ingin melihat Sabang secara keseluruhan dari ketinggian? Yap, “Cot Seuke” lah tempatnya. Untuk menuju tempat ini mula-mula kita akan menempuh jalan panjang, terjal dan berliku. Namun jangan khawatir, jalan dibuat cukup lebar dan telah teraspal dengan sempurna. Hal yang paling asik adalah ketika kita sampai di puncak. Kita dapat melihat pelabuhan Sabang dengan lautan dan gunung apinya. Ditambah lagi pemandangan jalanan berliku yang membuat kita semakin berdecak kagum. Pokoknya, tempat ini menjadi tempat wisata wajib untuk dikunjungi.

2. Anoi Itam

 
Anoi Itam merupakan salah satu pantai yang terdapat di wilayah Sabang. Sesuai dengan namanya, Anoi Itam (pasir hitam), laut ini menjadi unik karena pasirnya yang berwarna hitam padahal terletak di wilayah lepas pantai. Hampir semua pasir di wilayah lautan lepas Sabang justru berwarna putih. Jadi hal itulah yang menjadikan Anoi Itam ini menjadi unik dan layak untuk dikunjungi.



3. Benteng Jepang

Salah satu benteng peninggalan Jepang ini terletak persis di wilayah pantai Anoi Itam. Benteng ini terletak di penghujung bukit pesisir pantai. Untuk sampai ke sana kita terlebih dahulu harus menapaki beberapa puluh anak tangga. Dipenghujung anak tangga kita akan disambut oleh jalan setapak yang dipenuhi dengan pepohonan yang tampak sudah cukup berumur. Jika melihat dari tata letaknya, benteng ini dibangun untuk memantau musuh yang masuk melalui jalur laut. Terdapat sebuah meriam yang cukup besar dan panjang yang mengarah tepat ke laut. Hal ini mengindasikan bahwa benteng tersebut merupakan salah satu benteng pertahanan yang cukup fenomenal pada masanya.




Khususnya untuk para pencinta rujak;

Di pinggir jalan, persis di samping tulisan papan nama Benteng Jepang, terdapat sebuah kios kecil yang menyediakan rujak khas Aceh. Tampilan tempat ini sangat sederhana tapi rasa rujaknya sungguh menggoda. Dicoba ya, gak bakalan rugi, insyaAllah. 


4. Bate On (Batu Daun)

Bate on (batu daun) dapat dilihat dari pinggir jalan berliku menuju Cot Seuke. Bate on merupakan jelmaan sebuah batu yang sangat besar yang terletak di pesisir lautan yang di atasnya ditumbuhi pohon dan semak belukar. Disekitaran jalan dekat bate on ini terdapat tanah yang menjorok ke lautan mirip seperti ujung tebing. Pada ujung tebing tersebut kita bisa melihat pemandangan yang indah dan kita dapat mengambil beberapa foto keren di sana. Tapi ingat, tetap hati-hati dan waspada karena angin di sana cukup kencang dan perhatikan pijakan kamu juga ya. Jangan sampai terpeleset!






5. Mata Ie 
Mata Ie merupakan nama sebuah desa di Sabang. Mata Ie berasal dari bahasa Aceh yang artinya mata air. Tidak seperti desa Mata Ie Aceh Besar yang sumber mata airnya berasal dari pegunungan, sumber mata air desa Mata Ie Sabang ini justru berasal dari karang-karang besar di pesisir lautan. Sungguh menakjubkan ketika melihat air asin dari pantai dan air tawar dari mata air saling bersanding satu sama lain dengan jarak yang terpisah beberapa langkah saja.  




6. Sumur 3

  

Pada zaman dahulu kala, terdapat tiga buah sumur di pesisir pantai ini. Ketiga sumur dibuat berdekatan dan memiliki air yang rasanya tawar. Namun, dari waktu ke waktu, ketiga sumur tersebut menjauh satu sama lain. Menurut cerita penduduk, hanya satu sumur yang masih terletak di bibir pantai. Sedangkan dua sumur lainnya sudah terpisah ke dalam lautan. Konon katanya, sumur-sumur tersebut dapat dilihat ketika air laut surut. Berdasarkan saran penduduk setempat, jika ingin mengabadikan foto di sekitar sumur ini sangat disarankan untuk berdehem dahulu sebagai tanda permisi. Ritual tersebut dimaksudkan agar kelak tidak muncul gambar-gambar aneh di dalam foto yang kita ambil dari sekitar sumur. 


7. Pantai Kasih

  

Pantai Kasih merupakan salah satu pantai yang paling dekat dengan pemukiman penduduk kota bawah, Sabang. Pantai ini memiliki pasir putih yang indah dan karang-karang yang besar. Menurut saya, rasanya kurang nyaman untuk mandi di pantai ini karena banyak sekali karang yang terletak di bibir pantai dan di dalam lautannya. Namun, untuk berfoto ria, tempat ini cukup keren untuk dijadikan referensi. 


8. Rumah Sakit Jiwa

Selain alamnya yang indah, Sabang juga dipenuhi dengan tempat-tempat penuh sejarah. Salah satu contohnya adalah rumah sakit jiwa yang telah dibangun sejak zaman Belanda yakni pada tahun 1924. Rumah sakit jiwa ini kini telah dialih fungsikan menjadi rumah sakit untuk angkatan laut (TNI AL) kota Sabang. Cukup mengagumkan mengingat rumah sakit  yang bergaya Belanda itu masih utuh dan berdiri tegak hingga sekarang. Hanya terjadi perombakan kecil di bagian atapnya, selain itu semua bagian rumah sakit masih sama persis dengan desain awalnya terdahulu. (Informasi ini bersumber dari cerita penduduk setempat).


9. Mesjid Agung Sabang


Mesjid Agung Babussalam, Sabang merupakan salah satu tempat wisata religius yang dapat kita kunjungi. Hal yang cukup berkesan dari mesjid ini adalah batas sucinya yang sangat luas. Jadi jika kita shalat di batas suci bagian teras mesjid rasanya seperti shalat di mesjid mekkah yang beratapkan langit dan betiangkan angin (cie…cie…). 


10. Sabang Fair dan Kulinarinya

  

Sabang Fair berbentuk sejenis taman yang digunakan untuk ajang pameran. Di sekitar Sabang Fair juga terdapat beberpa benteng peninggalan Jepang lainnya yang dapat dikunjunig. Selain itu, sabang fair dilengkapi dengan sarana bermain dan olah raga sehingga tidak heran jika pada sore hari kita kerap melihat muda-mudi, anak-anak dan orang tua yang berkumpul di sini. Ada yang sekedar duduk duduk dan bercengkrama, memancing di sepanjang pesisir pantai kasih, jajan, bermain dan mencoba berbagai kulineri.

Nah... berbicara masalah kulineri, ada sebuah tempat makan di dekat Sabang fair yang menyediakan kulineri yang enak dan cukup bersahabat dengan kantong. Nama warungnya Warung Makan Bang Wan. Kami mencoba beberapa macam kulineri seperti nasi goreng sea food, sate daging dan bakso. Ternyata rasanya cukup memuaskan. Nasi goreng seafood plus telur dihargai Rp. 20.000. Sate daging Rp. 18.000. Sedangkan bakso dihargai Rp. 13.000. Di sini juga tersedia sate gurita, namun ketika kami berkunjung, kebetulan stok guritanya sedang kosong, sayang sekali ya. 





11. Gapang Beach

Air terjun, Gapang Beach, Kilometer O dan Iboih memiliki jalur perjalanan yang searah. Bagi kamu yang ingin merasakan sensasi berfoto di jembatan dengan pemandangan laut yang indah maka Gapang merupakan tempat yang tepat untuk dikunjungi. Walaupun ada pengunjung yang ber-snorkeling di sini, kebanyakan bule, namun saya pribadi tidak merekomendasi tempat ini.

12. Kilometer 0 Indonesia

Jauh-jauh ke Sabang tapi tidak sempat mengunjungi kilometer 0 Indonesia? Rugi bandar, bung! Sejujurya, wilayah kilometer 0 ini terletak di wilayah penghujung kota Sabang dan juga tentunya menjadi salah satu titik terujung Indonesia. Wilayah ini dikelilingi oleh hutan dan lautan. Secara pribadi saya berpendapat bahwa belum ada hal spesial dari tempat ini kecuali tugu kilometer 0 yang digunakan untuk berfoto ria dan sertifikat seharga Rp.30.000 (yang dapat dicetak jika diinginkan) sebagai pertanda bahwa Anda sudah pernah menapaki 0 kilometer Indonesia.




Saya berkunjung ke Sabang terakhir kali pada bulan februari 2016 yang lalu. Tugu kilometer 0 sedang mengalami perombakan dan terdapat banyak bahan-bahan konstruksi di sana. Kebanyakan pengunjung mengambil foto dari posisi depan dengan tulisan kilometer 0 yang rata dari arah kiri ke kanan. Menurut saya pribadi, ditengah kondisi seperti itu maka foto yang dihasilkan akan tidak bagus. Untuk mengakali hal tersebut, coba ambil foto dari posisi sebelah kanan. Maka hasil foto akan terlihat keren tanpa gangguan pemandangan konstruksi bangunan dibelakang tugu tersebut. Selamat mencoba!  

13. Iboih dan Pulau Rubiah


Snorkeling time, yeay!!!
Inilah tempat terakhir dan terwajib untuk dikunjungi di Sabang, Pantai Teupien Layeu Gampong Iboih. Sebelum masuk ke wilayah pantai, kita akan dikenai biaya kendaraan roda dua sebesar Rp.5000. 

Sebelum menuju pulau Rubiah di seberang laut Iboih untuk skorkling, sebaiknya mengganti baju untuk berenang terlebih dahulu. Gunakan pakaian untuk berenang yang sopan dan nyaman. Menurut aturan setempat, dilarang untuk menggunakan bikini (bagi wanita) atau hanya celana renang (bagi pria) saat berenang. Sebelum berenang, gunakan sun cream waterproof ya agar kulit tidak gosong. Kita ke sini ingin snorkeling bukannya kleng (bahasa aceh: hitam).


Karang Batik di Iboih
Adapun biaya yang perlu dipersiapkan untuk menuju pulau rubiah adalah sebagai berikut:


Biaya tersebut sewaktu-waktu bisa berubah tergantung kondisi dan transaksi (eaakk… macam bandar apa gitu). Baiklah kalau begitu, selamat bersenang-senang dan hati-hati saat berenang ya! 

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "13 Tempat Wisata Wajib Kota Sabang"

  1. Assalamualaikum.
    Saya ingin bertanya bagaimana akses/jalan menuju ke situs sejarah rumah sakit jiwa bawah tanah.
    Terimakasih.
    Sallam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam.
      Hai Husaini, salam kenal.
      Sepengetahuan saya, RSJ tersebut kini telah beralih fungsi menjadi RS TNI Angkatan Laut. Letaknya tidak jauh dari Mesjid Agung Babussalam Kota Sabang.

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya!
Besok-besok mampir lagi ya!


(Komentar Anda akan dikurasi terlebih dahulu oleh admin)